Memasuki jenjang pendidikan tinggi, akan muncul berbagai hal yang membedakan jenjang tersebut dengan jenjang studi sebelumnya. Salah satu hal yang paling mencolok adalah sistem penilaiannya. Pada penilaian di perguruan tinggi, akan muncul berbagai istilah, seperti IPK, IP dan SKS. Yang mana, semua istilah tersebut merujuk pada keberhasilan mahasiswa dalam mencapai nilai akademik. 

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih dalam terkait IPK beserta cara perhitungannya agar kamu tidak bingung lagi mengenai hal tersebut. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui bagaimana cara menghitung IPK.

Apa itu IPK?

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) biasanya akan kamu lihat pada Kartu Hasil Studi (KHS) setiap semester. IPK adalah sebuah nilai yang menunjukkan akumulasi dari seluruh mata kuliah, mulai dari awal perkuliahan hingga akhir semester yang ditempuh. Atau dengan kata lain, IPK adalah rata-rata nilai yang diperoleh berdasarkan jumlah SKS yang telah diprogram. 

Nah, sebelum masuk ke cara menghitung IPK, terlebih dahulu kamu perlu tahu apa itu SKS dan IP yang sering disandingkan dengan pembahasan IPK. 

Satuan Kredit Semester (SKS) adalah ukuran yang digunakan universitas sebagai beban studi di setiap mata kuliah. Setiap mata kuliah memiliki jumlah SKS yang berbeda, misalnya 1, 2, 3 dan 6. Jika dihitung berdasarkan satuan menit, 1 SKS biasanya sama dengan 50 menit pembelajaran. Jadi, misalnya, jika kamu mengambil mata kuliah 2 SKS, artinya sekali pertemuan selama 100 menit. 

SKS juga menjadi syarat yang harus dipenuhi mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana. Setiap program studi memiliki ketentuan tersendiri, misalnya program sarjana (S1) memiliki ketentuan kelulusan yaitu mahasiswa telah menyelesaikan 140 – 160 SKS. SKS inilah yang mempengaruhi cepat atau lambatnya seorang mahasiswa dalam meraih gelar sarjana.

Indeks Prestasi (IP) adalah nilai yang menunjukkan keberhasilan mata kuliah yang telah diprogram selama satu semester. Dengan kata lain, IP merupakan nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa selama satu semester. Maksimal IP yang diperoleh yaitu 4,00. Semakin besar IP yang diperoleh, maka semakin banyak juga jumlah SKS yang dapat diprogram semester selanjutnya. 

Jadi, yang membedakan antara IP dan IPK adalah, IP menunjukkan keberhasilan dalam satu semester sedangkan IPK menunjukkan nilai keberhasilan secara keseluruhan. 

Cara Menghitung IPK

Secara umum, baik IP maupun IPK sangat dipengaruhi oleh jumlah SKS yang diambil. Adapun cara untuk menghitung IPK yaitu:

IPK= Akumulasi (bobot nilai x SKS)jumlah SKS keseluruhan

Biasanya nilai yang dicantumkan untuk setiap mata kuliah yang diambil berupa huruf bukan angka. Adapun masing-masing huruf menunjukkan bobot nilai yang berbeda, misalnya sebagai berikut:

Nilai Bobot NilaiKeterangan
A4Sangat Baik
B3Baik
C2Cukup Baik
D1Kurang 
E0Erro
KKosong

Itulah penjelasan singkat terkait IPK, mulai dari pengertian, perbedaannya dengan IP dan cara menghitung IPK. Semoga kamu bisa memahami dengan baik dan tidak bingung lagi dengan nilai yang ada pada Kartu Hasil Studi. 

Related Posts