Pendidikan Karakter: Pengertian, Tujuan,dan Contoh

Dalam artikel ini kita akan sama-sama membahas tentang pengertian, tujuan, dan contoh pendidikan karakter. Simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut ini.

Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan, menurut KBBI adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Sedangkan karakter menurut KBBI adalah tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Secara sederhana, pendidikan karakter adalah proses pengubahan tabiat, akhlak atau budi pekerti seseorang atau kelompok orang melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 

Pendidikan karakter ini merupakan sebuah implementasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter sejak tahun 2016. Presiden Joko Widodo mengarahkan pendidikan karakter pada jenjang pendidikan dasar mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan pendidikan yang mengajarkan pengetahuan. Porsi sekolah dasar sebesar 70%, sedangkan untuk sekolah menengah pertama sebesar 60%.

Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli

Baca Juga: 5 Tips Belajar Menghadapi UTBK

Pendidikan karakter menurut T. Ramli adalah pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik.

Thomas Lickona berpendapat, pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

John W. Santrock mengemukakan pendidikan karakter adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberikan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang dilarang.

Sedangkan menurut Elkind, pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mempengaruhi karakter murid. Dalam hal ini terlihat bahwa guru bukan hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga mampu menjadi seorang teladan.

Dari berbagai macam pendapat menurut ahli, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha yang dilakukan oleh tenaga pendidik kepada peserta didik secara sengaja, yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak, dengan pendekatan langsung.

Tujuan Pendidikan Karakter

Baca Juga: Pengertian, Contoh, dan Contoh Soft Skill

Muhadjir Effendy berpesan bahwa gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai fondasi dan ruh utama pendidikan. Sehingga, pendidikan karakter ini memiliki peran penting dalam pendidikan pada umumnya. Pendidikan karakter memiliki tujuan untuk membangun bangsa yang tangguh, yang masyarakatnya memiliki akhlak mulia, memiliki moral, memiliki sikap toleransi dan memiliki sikap gotong royong. Dalam mewujudkannya, PPK mendorong agar pendidikan nasional memperhatikan olah pikir (literasi), olah hati (etika dan spiritual), olah rasa (estetik) dan olahraga (kinestetik).

Terdapat lima nilai karakter utama yang menjadi pengembangan gerakan PPK, yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan. Lima nilai ini bersumber dari Pancasila.

Nilai karakter religius bercermin kepada keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa, diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan (menerapkan sikap toleransi), hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.

Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kepedulian dan kesetiaan serta penghargaan yang tinggi terhadap bangsa. Nilai karakter integritas merupakan nilai dasar perilaku yang berdasarkan pada upaya menjadikan individu sebagai orang yang selalu dapat dipercaya, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral.

Nilai karakter mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran dan waktu untuk merealisasikan harapan dan cita-cita. Sedangkan nilai gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan memberi bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Contoh Pendidikan Karakter

Baca Juga: Tips Kenali Minat dan Bakat Sebelum Memilih Jurusan

Nilai-nilai yang didorong oleh gerakan PPK dapat dilakukan dengan berbagai cara sederhana. Contohnya nilai religius dilakukan dengan mengajarkan murid solat lima waktu, dan mengajarkan bahwa ada berbagai pemeluk agama di Indonesia, dan masing-masing meskipun berbeda, selayaknya diperlakukan dengan baik dan penuh hormat.

Nilai nasionalis dapat dilakukan dengan mengajarkan anak melakukan upacara bendera merah putih dengan khidmat, serta turut serta dalam lomba-lomba yang membawa nama Indonesia ke kancah internasional. Baik itu olimpiade ilmu pengetahuan, olahraga atau seni.

Nilai karakter integritas dapat diimplementasikan dalam mengajak murid untuk bergabung dengan organisasi OSIS, dan memegang tanggung jawab dalam mengemban amanah sebagai kepala divisi atau staf divisi. Nilai karakter mandiri dapat dicontohkan dengan memberikan tugas mandiri kepada murid, dan tidak dibolehkan untuk kerja sama.

Sedangkan nilai gotong royong dapat diajarkan dengan memberikan murid tugas berkelompok, sehingga murid dapat menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan saling memberi bantuan. Dengan demikian, murid akan mendapatkan pendidikan karakter yang utuh.

Sumber:
https://smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-fungsi-tujuan-dan-urgensinya

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/07/penguatan-pendidikan-karakter-jadi-pintu-masuk-pembenahan-pendidikan-nasional

https://www.gurupendidikan.co.id/pendidikan-karakter/

Related Posts