Pengertian Kalimat Efektif Beserta Ciri dan Jenisnya

Dalam artikel ini kita akan membahas pengertian kalimat efektif beserta ciri dan jenisnya. Simak sampai selesai ya biar ngga gagal paham.

Beberapa dari kita mungkin pernah ditunjuk untuk membuat teks pidato, atau ketika mengerjakan suatu karya tulis, kita mesti membuat kata pengantar. Kemudian kita menulisnya tapi banyak koreksi dari guru. Mungkin pada saat itu, kira-kira penulisan yang kita buat kurang lebih seperti ini:

Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya, kami sangat berterima kasih banyak karena sudah ditolong-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas yang tidak mudah ini dalam waktu yang sudah ditentukan oleh guru kami.

Dari contoh di atas, dapat diketahui bahwa pembuka kata pengantar tersebut tidak menggunakan kalimat efektif. Kalimat efektif ini adalah kalimat yang mudah dipahami oleh orang lain dengan tepat. Sedangkan, pada contoh di atas, penggunaan kalimatnya tidak tepat dan berlebihan. 

Baca Artikel Lainnya:

Teks Eksemplum: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contoh

Teks Prosedur: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh

Teks Debat: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan

Pengertian Kalimat Efektif

H. Dalman dalam Kreatif Menulis (2016) menyebutkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki potensi untuk menyampaikan pesan, ide, gagasan, atau informasi secara utuh, jelas dan tepat sehingga pembaca dapat memahami maksud penulis.

Dengan demikian, sebuah kalimat perlu untuk memiliki beberapa ciri dan mengikuti beberapa syarat agar dapat dikatakan sebagai kalimat yang efektif.

Ciri dan Syarat Kalimat Efektif

kode diskon ruangguru terbaru

Berikut adalah ciri-ciri kalimat efektif yang baik dan benar:

  1. Memuat unsur kalimat (subjek, predikat, objek atau keterangan) dengan lengkap dan tepat.
  2. Menaati ejaan dan kaidah kebahasaan yang baku.
  3. Memilih diksi dengan tepat.
  4. Memadankan struktur bahasa dengan logis dan sistematis.
  5. Ide pokok tersampaikan dengan jelas.
  6. Menggunakan kata dengan tepat dan tidak bertele-tele.
  7. Memanfaatkan variasi struktur kalimat.

Selain ciri, terdapat juga syarat kalimat agar menjadi kalimat efektif:

Kesepadanan struktur

Hal ini meliputi memiliki subjek dan predikat yang jelas, dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum penyebutan subjek. Seperti, “Bagi semua peserta harus melakukan registrasi ulang di aula besar.” Agar kalimat tersebut menjadi efektif, hilangkan kata “bagi.”

Selain menghindari penggunaan kata depan sebelum penggunaan subjek, kalimat efektif juga sebaiknya menghindari subjek ganda. Contohnya seperti, “Penyusunan anggaran biaya untuk pembangunan masjid Pak Herman dibantu oleh Pak RW.” Pada kalimat tersebut, terdapat dua subjek, yaitu “Penyusunan anggaran biaya” dan “Pak Herman”. Seharusnya kalimat tersebut tertulis, “Dalam menyusun anggaran biaya untuk pembangunan masjid, Pak Herman dibantu oleh Pak RW.”

Kemudian, predikat dalam kalimat tidak didahului kata ‘yang’. Misalnya, “Masakan kami yang terasa lezat ketika disantap bersama-sama.” Kalimat tersebut akan menjadi efektif jika kata “yang” dihilangkan.

Bentuk Paralel

Kalimat efektif yang memiliki bentuk paralel berarti jika bentuk pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya harus berupa kata benda juga. Begitu pun jika bentuknya kata sifat, maka bentuk selanjutnya berupa kata sifat juga. Seperti kalimat berikut, “Tubuh Farhan sudah mengalami perkembangan, ia menjadi lebih tinggi, dengan dada dan lengan yang lebih tegap, serta kaki yang lebih kekar.”

Hemat Kata

Hemat kata dalam kalimat efektif meliputi, tidak adanya pengulangan subjek, tidak adanya sinonim dalam satu kalimat, dan penggunaan kata yang jamak. Misalnya

Kalimat, “Alfi berangkat ke sekolah, tapi Alfi terlambat.”, seharusnya, “Alfi berangkat ke sekolah, tapi terlambat.”

Kemudian kalimat “Wanita itu adalah perempuan yang baik,” seharusnya, “Wanita itu adalah wanita yang baik.”

Selanjutnya kalimat, “Para tamu undangan sekalian silakan memasuki ruang rapat.” seharusnya, “Para tamu undangan silakan memasuki ruang rapat.” Kata “Para” sudah memiliki makna jamak, sehingga kata “sekalian” tidak diperlukan.

Cermat Penalaran

Kalimat efektif harus cermat penalaran agar tidak menimbulkan makna ganda, “Joni sedang membaca majalah resep masakan baru.” Kalimat tersebut memiliki dua makna, yaitu resep masakan baru, atau majalah baru.

Bahasa yang Logis

kalimat efektif harus menggunakan bahasa yang logis. Artinya, ode pada kalimat tersebut masuk akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Misalnya, “Waktu dan tempat kami persilakan.” Pada kalimat tersebut, “waktu dan tempat” bukanlah orang, meskipun digunakan sebagai subjek. Sehingga kalimat yang benar adalah, “Kepada Ibu Kepala Sekolah kami persilakan.”

Jenis Kalimat Efektif

Kalimat efektif memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah:

Kalimat argumentasi

Kalimat argumentasi adalah kalimat yang mengemukakan alasan, misalnya, “Kemarin Andri tidak masuk kuliah karena mengurusi pemakaman neneknya.”

Kalimat ide dan gagasan

Kalimat ide dan gagasan bermaksud untuk menyampaikan sebuah ide yang terdapat di pikiran si penulis. Contohnya, “Saya rasa dengan memperbaiki masalah pendidikan terlebih dahulu akan membantu menyelesaikan seluruh masalah yang sedang dihadapi negeri ini.”

Kalimat formal

Kalimat formal merupakan kalimat yang menggunakan kata-kata baku. Seperti, “Saya menginformasikan, seluruh siswa tidak boleh menggunakan topi di dalam kelas.”

Nah itu tadi penjelasan singkat tentang pengertian kalimat efektif berserta ciri dan jenisnya. Kalau kamu mau materi seperti ini lebih lengkap dan penjelasannya lebih jelas, langganan produk Ruangguru yuk. Ada diskon besar yang ditawarkan lho. Pakai kode diskon MAUTIDUR di aplikasi Ruangguru sekarang ya.

kode diskon ruangguru terbaru

Sumber:

Blog Ruangguru

Related Posts