Pengertian, Jenis, dan Contoh Tanda Baca

Dalam artikel ini kita akan membahas seputar tanda baca yang mencakup pengertian, jenis, dan contoh penggunaannya.

Bahasa lisan dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain karena terdapat intonasi pada pengucapan kalimat-kalimat yang dituturkan. Berbeda dengan bahasa tulisan yang tidak dapat dengan mudah langsung dipahami. Hal ini dikarenakan ucapan lisan cukup sulit untuk dituangkan ke dalam sebuah tulisan. Tapi, dengan menggunakan tanda baca, tulisan akan lebih mudah dipahami oleh orang lain.

Baca Juga Artikel Lainnya

Pengertian Tanda Baca

Tanda baca adalah tanda-tanda yang dipakai dalam sistem ejaan di dalam bahasa tulis agar kalimat yang ditulis dapat dipahami orang lain sesuai dengan apa yang kita maksud. Dalam ucapan, kita dapat dengan mudah menggunakan kata yang sama untuk hal yang berbeda. Misalnya menggunakan dua kata seperti “kamu” dan “pergi”.

Hanya dengan perbedaan intonasi, gabungan kedua kata tersebut bisa membentuk kalimat perintah atau kalimat berita. Namun, dalam sebuah tulisan memerlukan penggunaan tanda baca agar dapat menyampaikan sesuai dengan apa yang kita maksud.

Tanda baca meliputi tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda tanya (?), tanda seru (!), dan tanda garis miring (/).

Jenis dan Contoh Tanda Baca

Berkut adalah cara penggunaan, contoh masing-masing tanda baca.

Tanda Titik

  • Tanda titik digunakan di akhir kalimat yang bukan merupakan pertanyaan atau seruan. 

Misalnya: Aku akan membuat sebuah lagu khusus untuk anakku nanti saat dia lahir. 

  • Tanda titik digunakan pada kalimat yang unsur akhirnya sudah ada tanda titik. 

Misalnya: Kelas kami diajar oleh Dudung Gumelar M. Pd.

  • Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau daftar, misalnya:
  1. Kepala Dinas Kesehatan Kota
  • Tanda titik dipakai pada akhir singkatan, gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. 

Misalnya: R.A. Kartini

Tanda Koma

  • Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian, seperi:

Aku sudah pernah berkelana ke Tibet, Everest, dan Grand Canyon.

  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat, jika anak kalimat berada di depan induk kalimat.

Seperti: Kalau terkena flu, Ikhsan tidak akan masuk kantor.

  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan percakapan langsung dari bagian dalam kalimat.

Contohnya: Ia terkejut, “Bukannya yang harus jaga malam ini Ferre?”

  • Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal alamat, serta nama tempat dan wilayah yang ditulis secara berurutan. Misalnya: Rita Purnamasari, Dago Pakar III, Bandung.
  • Tanda koma digunakan untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya: Reza, Muhammad Faishal. 2021. Resah. Jakarta: Storial.co
  • Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian catatan kaki. Misalnya: Karlina, Salim, Mengenal Gramatikal Bahasa Korea (Jakarta, 2017), hlm.45
  • Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik untuk membedakan gelar dengan singkatan nama. Misalnya, A. Belfast hilman, S.Pd.
  • Tanda koma dipakai di angka desimal. Misalnya, tinggi badannya 1,74 m
  • Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan. Contohnya: Adiknya, Bagus Permana, adalah seorang kriminal.
  • Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca atau salah pengertian di belakang keterangan, seperti: Menurut Bapak, kami harus segera pulang.

Tanda Titik Dua

  • Tanda titik dua dipakai di akhir pernyataan lengkap diikuti rangkaian. Misalnya: Motif kasus pembunuhan ini adalah perselingkuhan, hutang dan balas dendam.
  • Tanda titik dua dipakai sesudah kata yang merupakan rangkaian. Misalnya:

    Tempat: Aula Terbuka

Hari, tanggal: Kamis, 22 April 2021

Waktu: 08.30 – selesai

Tanda Tanya

  • Tanda tanya dipakai untuk memberikan sebuah pertanyaan. Misalnya:

Siapa yang seharusnya membayar hutang-hutang Aldo?

  • Tanda tanya yang dipakai dalam tanda kurung digunakan untuk menunjukkan kurangnya bukti kebenaran. Contohnya:

Kasus ini kembali terjadi setelah 10 tahun tidak diperiksa (?).

Tanda Seru

  • Tanda seru digunakan untuk memberikan perintah atau ungkapan yang tidak terduga. Seperti: Jangan gunakan benda tumpul itu!

Tanda Garis Miring

  • Tanda garis miring digunakans ebagai pengganti kata ‘dan’, ‘atau’, ‘serta’, dan ‘setiap’.

Contohnya:

  1. Setiap mahasiswa/mahasiswi wajib mengikuti kuliah umum Bapak Sunandar. (dan)
  2. Kendaraan amfibi dapat beroperasi di darat/laut. (atau)
  3. Lusi memberi harga Rp.7.000/materai. (setiap)

Demikianlah bermacam-macam tanda baca yang bisa digunakan dalam bahasa tulisan untuk mempermudah penyampaian pesan yang akan diberikan.

Dapatkan materi belajar seputar Bahasa Indonesia lebih lengkap dengan langganan ruangbelajar atau Brain Academy dari Ruangguru. Gunakan kode diskon MAUTIDUR untuk dapatkan potongan harga. Klik banner di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut.

kode diskon ruangguru terbaru

Related Posts