Cari tahu tentang pengertian, ciri, struktur, dan kaidah kebahasaan dari teks debat di artikel berikut ini. Selamat belajar dan semoga bermanfaat.
Berlainan atau berbeda pendapat dengan teman, saudara, dan orang lain merupakan hal yang lumrah terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika bernegosiasi, kita beradu pendapat tentang harga suatu barang atau biasa disebut dengan adu tawar. Dalam kelas, misalnya, beradu pendapat tentang pentingnya kerja kelompok atau layak tidaknya seorang pelajar membawa gawai ke sekolah.
Perbedaan itulah yang memicu kita untuk saling memberikan pembahasan, tanggapan, dan sudut pandang baru. Peristiwa tersebut yang kita kenal dengan debat.
Baca Artikel Lainnya:
Teks Eksemplum: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contoh
Pengertian Teks Debat
Istilah debat berasal dari bahasa Inggris yaitu debate yang berarti perdebatan, pembahasan, diskusi, atau perbincangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teks debat diartikan sebagai pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Ciri Teks Debat
Debat memiliki karakteristik sebagai berikut.
- Menyangkut suatu tema atau permasalahan (mosi) yang mengandung konflik.
- Berbentuk komunikasi langsung (tatap muka) dan diatur oleh seorang moderator (juri).
- Melibatkan dua pihak yaitu pihak yang setuju terhadap mosi (tim afirmatif) dan pihak yang menentang atau tidak setuju terhadap mosi (tim oposisi), serta pihak yang tidak menaruh dukungan (tim netral) terhadap kedua pihak tersebut.
- Menyelesaikan permasalahan melalui argumentasi dengan saling meyakinkan dan memengaruhi dengan sejumlah bukti, data, atau fakta.
- Berujung pada dua hal: sepemahaman atau tidak sepemahaman.
Perdebatan yang sehat adalah salah satu cara untuk menyelesaikan masalah. Nah, hal yang harus kita pahami, debat bukanlah ajang saling menjatuhkan pihak lawan, melainkan usaha untuk meyakinkan atau memengaruhi orang lain untuk menyetujui pendapat yang kita sampaikan. Maka dari itu, kita perlu sejumlah alasan, bahkan bukti yang kuat agar orang lain membenarkan pendapat yang kita sampaikan.
Struktur Teks Debat
Kita dapat melakukan persiapan yang matang dengan membuat teks debat terlebih dahulu. Seperti jenis teks pada umumnya, teks debat atau suatu perdebatan memiliki strukturnya tersendiri. Secara umum, teks debat tersusun dengan struktur sebagai berikut.
Orientasi
Orientasi merupakan pengenalan masalah yang melibatkan dua pihak yang saling bertentangan (pro dan kontra).
Pro: “Saya mendukung program pemberian vaksin COVID-19 Sinovac sebagai salah satu solusi untuk menanggulangi pandemi COVID–19. Saat ini, negara lain sudah membuat vaksin untuk melawan penyebaran COVID-19, dan dengan adanya bantuan dari luar negeri, Indonesia dapat menyelesaikan masalah pandemi ini.”
Kontra: “Saya menolak program pemberian vaksin COVID-19 Sinovac sebagai salah satu solusi untuk menanggulangi pandemi COVID-19. Ada alternatif solusi selain vaksin Covid-19 yang lebih efektif dan lebih cocok untuk digunakan oleh masyarakat Indonesia.”
Penyampaian argumen
Pada tahap ini kedua belah pihak yaitu tim afirmasi dan tim oposisi saling menyampaikan argumen tentang mosi yang sudah diberikan disertai alasan yang jelas dan meyakinkan. Penyampaian argumentasi dimulai dari tim afirmasi, lalu tim oposisi akan menyampaikan sanggahan terhadap pernyataan pihak tim afirmasi, kemudian diakhiri oleh tim netral yaitu berupa pendapat penengah antara tim afirmasi dan oposisi.
Pro: “Selain harganya yang cenderung murah, banyak negara yang sudah memesan vaksin COVID-19 Sinovac dalam jumlah yang masif. Seperti Brazil yang memesan 46 juta dosis vaksin, Turki sebanyak 50 juta, dan Hong Kong sebanyak 7,5 juta. Dengan data tersebut, dapat diketahui bahwa vaksin COVID-19 Sinovac terbukti sebagai alat yang efektif untuk menangani kasus pandemi ini.”
Kontra: “Data membuktikan vaksin COVID-19 Sinovac memiliki efikasi yang berbeda di setiap negara yang menggunakannya. Hal ini membuat vaksin tersebut belum pasti sesuai dengan masyarakat yang terinfeksi, karena perbedaan fisiologis di masing-masing negara. Dengan menggunakan plasma darah dari masyarakat yang telah terinfeksi lalu sembuh, akan lebih efektif, karena kecocokan gen dan DNA.”
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan hasil akhir berupa persetujuan di antara kedua belah pihak yang diambil dari hasil voting, mosi, dan sebagainya. Meskipun demikian, tidak jarang debat berakhir dengan keduanya tetap pada posisi awal, berbeda pendapat, tetapi dengan sudut pandang baru.
Pro: “Banyaknya jumlah masyarakat Indonesia yang sudah terinfeksi, dan tenaga medis yang mulai kewalahan, serta data yang membuktikan vaksin COVID-19 Sinovac layak untuk digunakan, kita tak lagi memiliki alasan untuk menolaknya.”
Kontra: “Banyaknya jumlah vaksin yang diproduksi tidak menjadikannya solusi utama dalam menyelesaikan pandemi ini. Selain banyak masyarakat yang sudah terinfeksi, banyak juga yang sudah sembuh dan dapat digunakan plasma darahnya agar mencegah penyebaran virus ini.”
Kaidah Kebahasaan Teks Debat
Selain memiliki struktur tersendiri, teks debat juga menggunakan kaidah kebahasaan yang relatif berbeda dengan jenis teks lainnya.
- Ragam bahasa yang digunakannya adalah ragam bahasa percakapan.
- Banyak kalimat yang mengalami pelesapan, terutama pada unsur subjek.
- Menggunakan kata-kata sapaan, seperti Anda, Bapak, kalian, Saudara.
- Menggunakan kata ganti orang pertama secara langsung, seperti saya atau kami.
- Mengandung berbagai jenis kalimat, seperti kalimat berita, kalimat persuasif, kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat seru.
- Terdapat pernyataan argumentatif yaitu pernyataan yang mengungkapkan alasan. Hal ini ditandai oleh penggunaan konjungsi karena, sebab, oleh karena itu, sehingga, atau akibatnya.
Nah itu tadi penjelasan singkat mengenai teks debat di Blog Mataoker. Buat kamu yang mau belajar lebih dalam lagi soal materi ini, langganan produk Ruangguru yuk dengan pakai kode diskon MAUTIDUR. Dapatkan potongan harga untuk paket ruangbelajar, Brain Academy, dan English Academy setelah kamu pakai kode tersebut.
Sumber: