Ciri kebahasaan cerpen tuh memegang peranan yang penting banget gaes dalam menentukan seberapa menariknya sebuah cerpen dimata para pembaca. Jadi, kali gue mau coba share buat lo semua mengenai ciri kebahasaan cerpen
Lo pasti pernah kan, baca sebuah cerpen dimana cerita didalamnya sangatlah menarik dan ngga kerasa lo udah tamatin baca satu bukunya. Lo juga pasti ngerti juga kan beberapa nama penulis cerpen yang karyanya selalu laris manis diminati banyak pembaca.
Nah, itu semua juga cukup banyak dipengaruhi oleh faktor kebahasaan yang bakalan gue share buat lo semua. Sebagus apapun konsep dan alur cerita sebuah cerpen, kalau disampaikan dengan tatanan bahasa yang nggak sesuai, maka hasil karyanya pun juga ngga akan sesuai harapan.
Bahasan mengenai ciri kebahasaan ini khususnya buat lo yang lagi rajin nulis nih, apalagi kalo lagi intens nulis cerpen. Jadi, lo kudu simak baik-baik nih penjelasan gue, biar lo bisa jadi penulis cerpen yang ngehasilin karya yang keren.
Ciri Kebahasaan Cerpen
- Ciri kebahasaan cerpen yang pertama tuh biasanya banyak menunjukkan keterangan waktu di masa lalu gaes. Artinya, dalam cerpen, alur ceritanya tuh ngga selalu maju, tapi juga bisa aja mundur, trus maju lagi alur ceritanya. Contohnya nih kayak ; suatu ketika, beberapa tahun lalu, pernah terjadi.
- Ciri kebahasan cerpen tuh juga banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi, seperti contoh ; kemudian, akhirnya, sejak saat itu, sebelumnya. Fungsinya jelas, untuk merangkai dan menyambungkan alur cerita berdasarkan perbedaan waktu terjadinya peristiwa di masa lalu dan masa kini yang masih saling berkaitan. Jadi,
- Ciri kebahasaan dalam cerpen juga mengandung banyak sekali kata kerja, seperti contoh ; mengobati, mengejar, mengambil dan juga menjemput. Alasanya jelas, alur cerita dalam cerpen banyak sekali mengandung banyak peristiwa, sehingga dalam alur kebahasaan cerpen akan sangat banyak sekali kegiatan dalam alur cerita yang mendukung penggunaan banyak kata kerja. Penggunaan kata kerja akan sangat mendukung sekaligus mempermudah pembaca dalam memahami suatu alur cerita maupun peristiwa yang sedang dikisahkan dalam cerpen.
- – ciri kebahasaan dalam cerpen juga bisa menggunakan kalimat tak langsung, pada kenyataannya memang demikian. Contohnya seperti ; menceritakan tentang, mengungkapkan tentang, menyatakan dan lain-lain. Cerpen dalam proses pengerjaannya juga ngga menutup kemungkinan lo pake kalimat ngga langsung ketika seorang tokoh sedang menuturkan suatu peristiwa melalui dirinya sendiri.
- Kaidah kebahasaan dalam cerpen juga kerap menggambarkan perasaan seorang tokoh, semisal lo lagi nulis tentang apa yang dirasakan tokoh dalam cerpen bikinan lo. Contoh tuh kayak ; berharap, ingin, mencemaskan, terkejut.
- Kaidah kebahasaan dalam cerpen memiliki unsur dialog, dalam cerpen yang lo tulis pasti bakal ada saatnya ketika dua orang tokoh atau lebih akan saling terlibat dalam dialog. Kalimat dialog bakal diawali sama “ dan diakhiri dengan tanda “ juga. Contoh nih buat lo “ “aku sudah tiba di Kerajaan sejak tadi..” , “Kau pikir aku siapa?”
- Ciri kebahasaan dalam cerpen kerap kali menggunakan kalimat deskriptif, artinya menggunakan padanan kalimat yang menggambarkan peristiwa yang sedang dikisahkan dalam alur cerita, tujuannya agar mempermudah pembaca dalam memahami dan membayangkan keseruan peristiwa yang terjadi. Contoh nih ; Sore itu, rintik hujan turun membasahi padang savana yang menghampar didepan mataku. Aku menenteng sebatang rokok lalu menawarkannya pada kakek tua disebelahku, ia lantas tersenyum lalu menerima rokok yang kutawarkan padanya.
Jadi, ulasan mengenai ciri kebahasaan cerpen tuh kayak gitu gaes, gue berharap banget dengan ini lo semua bakalan makin jago nulis cerpen.